Thursday, April 30, 2015

Asal - Usul & Misteri Vespa Congo

Apa jadinya yaaaa … Seandainya Indonesia tidak pernah mengirimkan pasukan misi Perdamaian PBB/Kontingen Garuda II ke Congo mulai dari 25 Desember 1960. [baca: Democratic Republic of Congo]

PASTIlah Scuter/Vespa Congo akan bernama lain dan mungkin saja namanya menjadi Vespa Uganda atau Vespa Kenya. Di Indonesia Scooter atau Vespa Congo sudah terbilang kenderaan antik dan diminati hampir semua lapisan masyarakat tua muda yang kemudian semakin cukup populer dengan terbentuknya I.V.C.I Ikatan Vespa Congo Indonesia yang tersebar hampir disemua propinsi di tanah air.
Kali pertama saya menerima penugasan ke DR.Congo yang terlintas adalah pastilah akan saya temui banyaknya Vespa Congo di Kinshasa (kebetulan saya penggemar &punya 1 unit Scooter keluaran tahun 1966 yang sudah saya modifikasi).
Ternyata saya keliru 1 tahun sudah berlalu ……. Tidak ada satupun kendaraan Vespa Piaggio/Congo yang saya temukan sampai saat ini di kota Kinshasa.
Akhirnya rasa ingin tau pun mencoba bergerilya menembus lapisan dinding baja lemari arsif seputar lorong lorong tersembunyi & rahasia di gedung UN/Monuc di Kinshasa. Ku mencoba bertanya kesana dan kemari .. menguak tabir misteri Scooter/Vespa Congo yang tersebar banyak di Indonesia eeehhh.
Ternyata ……… Menjelang selesainya misi Perdamaian Kontingen Garuda Indonesia I tahun 1957 para rekan TNI kita yang bertugas di Congo mendapat tawaran secara kolektif dari UN apakah berminat untuk membawa Scooter/Vespa made in Italy, oleh UN penawaran ini difasilitasi secara nasional/direct shipment yang tentunya dibayar melalui potongan Allowance.
Dengan demikian sejarah sudah mencatat dan tidak perlu dipungkiri bahwa kali perdana Vespa kecil mungil tersebut hadir di Indonesia dibawa sebagai kenang-kenangan oleh TNI kita yang bertugas di Congo maka dengan mudahnya saja Rakyat Indonesia memberi nama Vespa Congo…..sampai saat ini nama tersebut terus melekat dalam dunia automotive Indonesia.
Dan dalam proses zaman Vespa ini kemudian berkembang dengan segala model memenuhi tuntutan permintaan pasar dunia, Vespa Congo pun semakin banyak masuk ke Indonesia melalui PT. EK Toedjuh yang ditunjuk sebagai agent resmi di Indonesia.
Kalau kemudian saat ini kita membuat perbandingan, dulu TNI kita hanya membawa Sebuah Vespa Congo sebagai kenang kenangan bertugas, lalu paraTNI/MILOBS/KONGA yang bertugas di DR.Congo saat ini BAWA APA yaaa mas….. paling tidak 3 unit Mobil Avanza pasti terbelilah…2 unit buat disewa-sewakan & 1 unit buat dipakai ngantor mas eeehhh. Sayangnya saat ini UN tidak memfasilitasi lagi penawaran BAWA mobil dari Congo,kalau tidak sejarah akan terulang ada Mobil Congo di Indonesia eeehhh.
Demikian…… mistery Vespa Congo sudah terkuak dengan jelas, tak ada lagi dusta diantara kita khususnya sesama penggemar Vespa Congo Indonesia jangan ragukan kalau sejarah nama tersebut terkait erat sangat dengan misi perdamaian PBB.

ciri-ciri vespa congo

Ciri khas Vespa Congo :

1. Spakboard bulat tidak ada sambungannya seperti vespa umumnya.
2. Ring (pelek/teromol) 10 inchi
3. Punya tonjolan seperti tombol/saklar di sambungan koplingnya (posisi setang sebelah kiri).
4. Spidometer kotak & agak besar (berbeda dengan spidometer VNA/VNB).

5. Ada lambang garuda di body depan sebelah kiri (sekarang jarang yang ada)
6. Di atas spidometer ada lampu kecil seperti lampu cabe
7. Nomor mesin diawali dengan kode VGLB.







 

Modifikasi Vespa Klasik

demikian info mengenai Kumpulan Modifikasi Vespa Klasik Terbaru 2014 , semoga bermanfaat untuk anda,

Wednesday, April 29, 2015

Melanggar Aturan, Belasan Vespa 'Gembel' Dikandangkan

Karena tidak dilengkapi surat-surat resmi, sebanyak 15 motor Vespa butut yang sudah dimodifikasi atau sering disebut Vespa 'gembel' dikandangkan petugas kepolisian lalu lintas Polres Bogor Kota.

Kaur Bin Ops (KBO) Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Kota, Ipda Budi Surahmat mengatakan Vespa yang bentuknya sudah tidak karuan tersebut, diamankan petugas dari sejumlah ruas jalan di Kota Bogor.

"Belasan motor tersebut kami tahan karena selain tidak ada surat-suratnya, spesifikasi vespa itu juga sudah tidak sesuai dengan aslinya," ujarnya di Pospol Baranangsiang, Bogor, Kamis (16/4/2015).

Belasan vespa 'gembel' itu saat ini diamankan di Mapolres Bogor Kota, Jalan Kedung Halang, Kota Bogor dan di unit Kecelakaan Lalu Lintas tol Jagorawi.

Budi mengatakan, vespa tersebut bentuknya sudah diubah total. Selain bisa ditumpangi lebih dari dua orang, panjang vespa itupun diluar ketentuan. "Selain membahayakan penumpangnya, juga orang lain," katanya.

Lebih lanjut Budi mengatakan, pihaknya akan terus melakukan razia di jalan-jalan jika mendapati Vespa yang sudah dimodifikasi melintas, petugas akan langsung merazia dan mengkandangkan motor tersebut.

"Kami tidak mentolerir. Ada aturan kendaraan yang boleh melintas di Jalan Raya. Apalagi sepanjang jalan Pajajaran ini masuk zona tertib lalu lintas," pungkasnya.

Monday, April 27, 2015

JSR IX 2014, Vespa 'Hulk' ini Dibubuhi Ramuan 'Ajaib'

Vespa Super lansiran tahun 1973 bertemakan super hero, Hulk animation besutan dua publisher yakni DC dan Marvel Comics nampaknya menjadi inspirasi kuat bagi pemuda asal Sukoharjo, Jawa Tengah ini.Konsep air-brush 'berani' yang berpadu apik dengan 'tongkrongan' ekstrem ceper ini mampu menarik perhatian para skuteris yang menyaksikan kontes modifikasi Vespa di gelaran Java Scooter Rendezvous (JSR) IX 2014 di Pacitan, Jawa Timur, 5-7/12 yang lalu.
Tidak kurang dari satu bulan pengerjaan untuk urusan pengecatan, pemuda yang doyan dengan skuter Vespa ini mempercayakan skuternya kepada 'Rurie Airbrush', Kota Sukoharjo. Detail cat yang mengesankan ternyata dibubuhi dengan ramuan 'ajaib'.
Tidak hanya menghidupkan karakter sosok super hero bertubuh kekar dan berwarna hijau, namun teknik yang Rurie gunakan telah mengaplikasikan bahan yang mampu bersinar di kegelapan, glow in the dark.
Beralih ke sektor lain yakni urusan 'ceper-menyeperkan' si Hulk ini, dia harus mengorbankan struktur dudukan mesin berkubikasi 150cc ini. Posisi knalpot Vespa yang berada di bawah tepat dudukan mesin ini membuat kesulitan untuk membuat ceper maksimal, pengakuan skuteris independent ini.
ak ayal posisi dudukan mesin harus dipindah ke atas dari posisi awalnya sehingga knalpot bisa disembunyikan dengan rapi. Konsekuensi dari pemindahan dudukan mesin ini secara otomatis  juga harus meninggikan lubang yang ada di plat dari bodi monocoque skuter asal Italia ini.Tak cukup hanya di sektor mesin, untuk menyesuaikan 'keceperan' yang diinginkan, kaki-kaki juga harus diamputasi. Suspensi depan dan belakang dipotong dengan seimbang untuk mendapatkan konsep yang ia andalkan di kontes kali ini.


Para Model Seksi Berpose dengan Skuter Klasik - Part 7



apa jadinya jika para wanita cantik nan seksi ini berpose dan mengendarai sebuah motor legendaris - skuter klasik seperti Vespa, Lambretta bahkan ada beberapa merk Zundapp. Bukan hanya terpancar aura keanggunan namun mengundang decak kagum.

Beginilah Cara Anak Vespa Lepas Penat di Sabtu Pagi

Riding bersama dengan kawan sehobi memberikan kenikmatan sekaligus kebanggaan tersendiri. Apalagi itu dilakukan bersama-sama di akhir pekan. Inilah yang dilakukan sekitar 200 pembesut Vespa dari berbagai komunitas lewat kegiatan Saturday Morning Ride yang dimotori oleh Scooterfixed.Skuteris yang meramaikan kegiatan awal 2015 ini diantaranya Kutu Vespa, Campursari Vespa, Pro-Scooter, Scooterepic, MADWorkshop, Scooter Keebot, Galerimotor, VespaFriends, Biscoot_JKT, PCI, dan PPC hadir meramaikan kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari Sabtu.
Mengambil start dari Basecamp Scooterfixed di Sevel Panglima Polim, para pengguna Vespa ini bergerak menyusuri jalanan Jakarta daerah selatan untuk selanjutnya menuju kawasan Alam Sutra BSD.
Menurut Teddy Teedeess dari Scooterfixed, kegiatan Saturday Morning Ride merupakan kegiatan rutin komunitasnya.
”Kita punya keterbatasan waktu dengan keluarga, karena itu kita lebih memilih Sabtu pagi untuk berkumpul dan riding seputar Jakarta, malah sampai ke Puncak,” beber Program Director sebuah stasiun televisi swasta ini.
Scooterfixed, menurut Teddy, berasal dari komunitas sepeda yang dirintisnya lalu mereka kompak bermain Supercub.
”Mau main Harley enggak jadi, akhirnya kita kepincut maen Vespa. Dan ternyata, di usia yang baru setahun dan kita aktif di social media seperti Instagram, dalam tiga bulan saja, followers kita mencapai 5.000. Ini menandakan bahwa memang gaya hidup Vespa memiliki interest yang tinggi,” ujarnya.


Merasa komunitas Vespa di Jakarta semakin banyak dan perlu adanya ajang interaksi, maka Scooterfixed menggagas Saturday Morning Ride dengan cakupan lebih besar dengan mengajak komunitas yang lain.
”Intinya kita ingin sesama komunitas ini makin guyub, bila yang satu punya event, kita-kita harus mendukungnya. Kami merasa senang kalau next kegiatan ini yang menjadi host-nya dari komunitas yang lain. Dan kita tengah memikirkan untuk membuat sebuah event dengan skala lebih besar di Jakarta,” bebernya lagi.
Sementara itu Yusuf Arief, Sekjen Kutu Vespa, yang hadir dalam Saturday Morning Ride ini mengatakan ajang silahturahmi seperti ini harus terus dibina supaya komunikasi antar komunitas Vespa dapat memberikan manfaat lebih banyak bagi para penggunanya.
Dari 10 yang diundang, ternyata hadir 18 komunitas seputaran Jabodetabek yang turut meramaikan acara ini.

Tim Kutu Racing Mendominasi Balapan Vespa 4-Tak

Pendatang baru Kutu Racing Team langsung menggebrak arena balap Vespa Scooterprix seri perdana di sirkuit karting, Sentul, Bogor, Minggu kemarin (8/3). Tak tanggung-tanggung tim Kutu Racing langsung mendominasi podium kemenangan.Tim balap yang digawangi komunitas Kutu Vespa mencatat hasil maksimal di semua kelas 4-tak. Membesut Vespa Primavera dan Sprint, Kutu Racing Team mampu mengejutkan tim lain yang lebih dulu terjun di balap Scooterprix.
Tim Kutu Racing yang menurunkan kombinasi pebalap Bram Prasetya, Ahmad Saugi, Guntur Leo Perkasa, Hanafi dan Sugiartono, mampu menyapu bersih gelar juara dari 6 kelas 4Tak yang dilombakan.
Pada kelas SCT 4T 125-160cc Open, Bram Prasetya berhasil menapak podium pertama. Sementara Ahmad Saugi yang tampil cemerlang di lintasan sirkuit, mampu menyumbangkan juara 1 di kelas SCT 125-300cc FFA Piaggio Open dan kelas SCT 125-300cc FFA Vespa Open. Pebalap asal Jakarta ini juga berhasil menempati posisi kedua di kelas SCT 4T 125-220cc Master Class Open.
Kedntadi dihadapkan pada kendala teknis motor, Sugiatono yang turun di kelas SCT 125-300cc FFA Piaggio Open mampu mencapai finish kelima. Sementara itu, Hanafi dan Guntur Leo Perkasa berhasil menyumbangkan podium 3 di kelas SCT Fun Scoot 35++ Non Pebalap dan Juara 2 di kelas SCT 4T 125-220cc Fun Scoot 35++ Pebalap.
“Pencapaian yang kami raih ini berkat kerja keras dan kerja sama tim serta dukungan moril anggota Kutu Vespa yang hadir menonton langsung di sirkuit,” ujar Ivan Octavianus, Manager Kutu Racing Team.
Sebagai komunitas yang baru berdiri pada 17 Agustus 2014, Kutu Vespa telah melakukan berbagai kegiatan mulai turing perdana sejauh 1100 km ke daerah Jawa Timur sambil mengampanyekan gerakan keselamatan berkendara di jalan raya dan berbagai kegiatan sosial lainya.
Kutu Vespa telah berkomitmen untuk serius berpartisipasi di balapan ini sebagai bagian dari kontribusinya memfasilitasi bakat dan minat anggotanya di ajang balap serta sebagai arena prestasi yang membanggakan.



akarta Vespa Lovers Sumbang Puluhan Juta ke 3 Panti Asuhan Selasa, 17 Maret 2015 12:15

Komunitas Kutu Vespa punya banyak cerita menarik. Setelah mengejutkan dalam balapan Scooter Prix dengan meraih beberapa podium di beberapa kelas, kali ini konvoi anggota Kutu Vespa bersama ratusan skuteris lain bermuara pada aksi sosial.
Aksi bakti sosial dilakukan secara beruntun di tiga panti asuhan berbeda, pada Minggu kemarin (15/3).
Cara kegiatan sosial yang mereka lakukan adalah berkonvoi dari satu panti ke panti asuhan lainnya. Konvoi yang diikuti sekitar 500 unit Vespa dari berbagai tipe dan tahun produksi ini mengawali aksinya sejak jam 7 pagi di bilangan Panglima Polim, Jakarta Selatan.
"Charity Ride yang Kami gagas bersama ini bertujuan agar dapat memberikan manfaat kepada orang yang membutuhkan, terutama untuk biaya pendidikan anak-anak yang kurang mampu," ujar Teddy Teedeess dari Scooterfixed.
Menurutnya hanya dalam waktu 1 minggu, donasi yang terkumpul dari para anggota Jakarta Vespa Lovers mencapai Rp 52,438 juta. Hasil tersebut langsung disumbangkan kepada ketiga panti asuhan di wilayah Jakarta Selatan.
Sumbangan pertama sebesar Rp 10 juta plus 100 dolar Singapura diserahkan ke panti Yatim Indonesia di Jalan Ciranjang No. 36, Kebayoran Baru. Setelah itu ratusan pengguna Vespa ini melanjutkan konvoi secara tertib ke panti sosial Bina Remaja Taruna Jaya dan panti asuhan Anak Putra Utama 3 yang berada di kawasan Tebet.

Di panti ini, rombongan Jakarta Vespa Lovers disambut hangat dengan tarian dan kesenian yang dibawakan oleh anak-anak asuh. Suasana yang penuh keakraban ini memperlihatkan nilai kebersamaan dan persaudaraan yang ada di Jakarta Vespa Lovers patut dijadikan contoh positif.
"Aksi sosial ini berdampak sangat positif bagi anak-anak, terutama pengetahuan tentang komunitas motor yang menyambangi Panti ini dengan kegiatan positif," jelas Aris Silohadi, Pengasuh panti asuhan Anak Putra Utama 3, yang menaungi 190 anak.
Pada kesempatan tersebut Jakarta Vespa Lovers mendonasikan uang sebesar Rp 25 juta ke panti asuhan Anak Putra Utama 3 dan Rp 19, 777 juta ke panti sosial Bina Remaja Taruna Jaya.
ementara itu, Sentot Soe dari Kutu Vespa berharap, Charity Ride Vol.1 yang dilakukan oleh Jakarta Vespa Lovers ini dapat terus berkelanjutan. Sehingga rasa kesetiakawanan para pengguna Vespa ini makin tumbuh tidak hanya pada komunitas saja, namun juga kepada masyarakat yang ada di sekitanya.Jakarta Vespa Lovers merupakan gabungan dari 30 komunitas Vespa di Jakarta. Scooterfixed, Kutu Vespa, Vespa S Indonesia, MAD, Vespa Telor Ceplok, The Blangsak, Prapanca Racing Team, Marvelsolitaire, Skuter Keboot, Scooter Epic, Vespa Rangers Id, Jesvaa, PCI, Vespa Friends, Maxia, Move Tangsel, Skudz, Campur Sari Vespa Jakarta, Galeri Motor, Scooterprix, Pro Scooter, Belissimo Scooter, GB & Scatolagarage, Chix Scooter Racing, Speed Touring Club, Biscoot_jkt, shd_scooter, Independent Scooter Jakarta.



Scatola Garage Siap 'Permak' Vespa Klasik dengan Part Impor

Buat penggemar Vespa klasik yang ingin skuternya tampil cantik dengan balutan aksesoris dan parts orisinal SIP, bisa menyambangi Scatola Garage di bilangan Kramatjati, Jakarta Timur."Kami mencoba menyediakan dan memenuhi permintaan parts maupun aksesoris bagi penggemar Vespa klasik," ujar Lutfiansyah, Pemilik Scatola Garage saat ditemui di ajang Parjo 2015, Senayan Jakarta.
Scatola Garage tak hanya membuat tampilan Vespa klasik lebih optimal, namun juga menyediakan jeroan mesin Vespa impor untuk mendongkrak performa. "Kita juga menerima pesanan onderdil impor bagi penyuka performa," tambah pria yang akrab disapa Upay ini.
Bagi Lutfi, penggemar dan komunitas Vespa klasik di Indonesia sangat mayoritas. "Kami yakin bisnis pengadaan spareparts dan aksesoris impor untuk Vespa klasik sangat menjanjikan. Pastinya bisnis ini akan terus berkembang," tuturnya
Untuk mendukung bisnisnya, Lutfi pun menyiapkan Scatola Garage dengan berbagai fasilitas, antara lain showroom dan bengkel. Sedangkan untuk pemesanan, konsumen biasanya melalui Instagram  atau Facebook.


Begini Cara Kutu Vespa Kampanyekan Safety Riding

Menyusul banyaknya angka kecelakaan yang melibatkan sepeda motor, komunitas Kutu Vespa tergerak untuk terjun langsung mengkampanyekan keselamatan berkendara (safety riding) di Bandung tanggal 28-29 Maret kemarin.
Kampanye safety riding yang dilakukan Kutu Vespa, dilakukan dengan cara berbeda, bukan membagikan flyer, membentangkan spanduk di jalan, melainkan melakukan touring Jakarta-Bandung seraya menyosialisasikan keselamatan berkendara.
Sebanyak 30 member Kutu Vespa menerapkan dan mempraktikan cara berkendara aman dalam berkonvoi di jalan raya, sepanjang Jakarta-Bandung. Rute yang diambil dari Jakarta-Cibubur-Jonggol-Padalarang-Cimahi-Bandung.
"Touring ini sebagai sarana latihan dan praktik langsung dari teori keselamatan berkendara yang selama ini diberikan kepada member baru. Dari mulai cara melalui jalan berlubang, fungsi ban dan rem, jarak aman, tugas Road Captain dan Sweeper,” ungkap Sentot Soe, Ketua Kutu Vespa.Konvoi dibagi dalam 5 group dan masing-masing group terdiri dari 6 orang yang dipimpin oleh 1 orang Road Captain dan 1 orang Sweeper. Rute perjalanan bervariasi mulai dari jalan perkotaan, jalan berlubang hingga jalan di pegunungan.

Setibanya di Bandung, Kutu Vespa juga menyosialisasikan pentingnya arti keselamatan berkendara kepada 40 member Kutu Vespa yang berasal dari Kota Kembang ini.
“Kami bangga menjadi bagian dari komunitas Kutu Vespa. Misi Kutu Vespa untuk mengkampayekan safety riding menambah pengetahuan dan wawasan yang pada akhirnya menjadikan member Kutu Bandung sebagai panutan masyarakat dalam berkendara aman di jalan,” ungkap Sam Alpha, Koordinator Kutu Vespa Bandung.
Pada kesempatan tersebut, Kutu Vespa juga menggelar kegiatan sosial dengan memberikan donasi kepada 35 anak dari Yayasan Yatim Piatu Madinatul Ulum, Bandung.
“Bakti sosial sudah menjadi budaya Kutu Vespa dalam setiap aktifitasnya. Dana yang didapatkan pun secara spontanitas dari member Kutu Vespa yang ada. Diharapkan kegiatan sosial ini dapat meningkatkan rasa kesetiakawanan Nasional di komunitas Kami,” ujar Ali Lutfhi dari Divisi Sosial Kutu Vespa.
Kutu Vespa tidak hanya mengampanyekan Keselamatan Berkendara kepada membernya saja, namun juga kepada komunitas pengguna Vespa lainnya yang berada di Bandung.
Saat melalukan city riding bersama Vespa Cantel, Move Bandung dan Vespa Jungkies, para member Kutu Vespa dari Jakarta dan Bandung secara aktif menyosialisasikan arti pentingnya keselamatan berkendara di jalan.
“Peran komunitas dalam mengampanyekan safety riding sangat penting. Berkendara satun di jalan akan menjadi contoh positif bagi masyarakat,” imbuh Iptu Sumarno dari Polrestabes Bandung yang mengawal city riding.



Vespa Steampunk - Guardian by Pulsar Project

auh dari kesan sederhana yang menjadi ikon skuter asal Italia ini - Vespa ini mendapatkan sentuhan unik nan radikal sarat detail bergaya steampunk oleh Pulsar Project.Steampunk sendiri merupakan sebuah aliran 'seni' pada era 80-an yang menggabungkan unsur-unsur fiksi ilmiah, fantasi, sejarah alternatif, horor dan fiksi spekulatif.
Seorang skuteris dan juga pematung serta dekorasi yang doyan dengan dunia modifikasi, Cris Cofitis membuat tongkrongan Guardian, nama Vespa ini, bernafaskan steampunk bonanza.
Tidak meninggalkan bentuk utuh Vespa yang artistik, Cris tetap mempertahankan bodywork secara utuh. Beberapa penambahan pernak-pernik serta penonjolan karakter logam menjadi salah satu poinnya, metalik dan bronze.
Gaya steampunk yang memang kental akan aroma vintage, membuat skuter Italia ini serasa seimbang menyatukan dua roh yakni antara seni dengan dunia mekanik.



Horas, Dealer Vespa di Medan Jadi Tempat Nongkrong

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) skuter ikonik Vespa dan Piaggio, PT Piaggio Indonesia (PID) melakukan ekspansi pasar dengan meresmikan dealer baru di Kota Medan, Sumatera Utara.

"Indonesia merupakan salah satu negara penting bagi Piaggio Group, hal ini menjadikan kami untuk selalu fokus dan berkomitmen dalam memberikan layanan yang lebih baik dan itu juga menjadi alasan untuk membuka cabang di Kota Medan," kata Managing Director PT PID, Marco Noto La Diega dalam peresmian Vespark di Jalan Prof MH Yamin nomor 16A, Medan, Jumat (10/4/2015
 Lebih lanjut, Marco menuturkan bahwa hadirnya dealer Medan ini tak lepas dari hasil diskusi dengan Bobby Leong, selaku Direktur Vespark.

"Kami tertarik dengan latarbelakang yang dimiliki Bobby, apalagi dia berani menawarkan konsep dealer yang berbeda dengan dealer-dealer lainnya yang ada di Indonesia. Di mana dealer Vespark di Medan mengusung konsep tempat nongkrong dengan dihadirkannya Miley Italian Fusion untuk para komunitas Vespa maupun komunitas lainnya," jelasnya.
 
"Di sini kita tidak hanya menawarkan dealer dan penjualan sparepart saja, tetapi masyarakat juga bisa mengetahui lebih jauh tentang Vespa. Dealer kita dilengkapi dengan display produk Vespa, memorabilia Vespa dan foto-foto para selebritis dengan Vespanya," tambah Bobby.

Kisah Klasik si Vespa yang Antik

Liputan6.com, Jakarta Vespa menjadi salah satu model skuter terpopuler bahkan terfavorit hampir di seluruh penjuru dunia. Modelnya yang klasik ini dirancang pasca Perang Dunia di Italia untuk merespon kebutuhan akan kendaraan pribadi. Piaggio kontan berteriak "Sembra una vespa!" atau "It looks like a wasp!" setelah melihat rancangan D'Ascanio yang seorang insinyur pesawat terbang. Tengok sejarah dan perjalanan si klasik dan antik Vespa disini:

Melanggar Aturan, Belasan Vespa 'Gembel' Dikandangkan

Liputan6.com, Bogor - Karena tidak dilengkapi surat-surat resmi, sebanyak 15 motor Vespa butut yang sudah dimodifikasi atau sering disebut Vespa 'gembel' dikandangkan petugas kepolisian lalu lintas Polres Bogor Kota.

Kaur Bin Ops (KBO) Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Kota, Ipda Budi Surahmat mengatakan Vespa yang bentuknya sudah tidak karuan tersebut, diamankan petugas dari sejumlah ruas jalan di Kota Bogor.

"Belasan motor tersebut kami tahan karena selain tidak ada surat-suratnya, spesifikasi vespa itu juga sudah tidak sesuai dengan aslinya," ujarnya di Pospol Baranangsiang, Bogor, Kamis (16/4/2015).

Belasan vespa 'gembel' itu saat ini diamankan di Mapolres Bogor Kota, Jalan Kedung Halang, Kota Bogor dan di unit Kecelakaan Lalu Lintas tol Jagorawi.

Budi mengatakan, vespa tersebut bentuknya sudah diubah total. Selain bisa ditumpangi lebih dari dua orang, panjang vespa itupun diluar ketentuan. "Selain membahayakan penumpangnya, juga orang lain," katanya.

Lebih lanjut Budi mengatakan, pihaknya akan terus melakukan razia di jalan-jalan jika mendapati Vespa yang sudah dimodifikasi melintas, petugas akan langsung merazia dan mengkandangkan motor tersebut.

"Kami tidak mentolerir. Ada aturan kendaraan yang boleh melintas di Jalan Raya. Apalagi sepanjang jalan Pajajaran ini masuk zona tertib lalu lintas," pungkasnya.

Wednesday, April 15, 2015

Dianggap Pasar Gemuk, Piaggio Vespa Permak Diler Bandung

Liputan6.com, Bandung - PT Piaggio Indonesia selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dari motor Piaggio Vespa di Tanah Air resmi menyegarkan diler mereka di Kota Bandung, Jawa Barat.

Dalam rilis yang diterima oleh Liputan6.com, diler yang telah berdiri sejak 2011 lalu itu tampil baru setelah dilakukan penyegaran. Hanya saja, untuk memperkuat pengaruh roda dua ikonik Italia tersebut di Paris van Java, PPI telah memperbarui fasilitas itu sesuai dengan standard corporate identity.

Dijelaskan, perombakan ini diharapkan mampu mendongkrak gairah para calon konsumen baru di pusat pemerintahan Jawa Barat tersebut.

“Bandung punya potensi besar untuk pemasaran dan pengembangan produk Vespa dan Piaggio. Hal ini terlihat dari daya beli serta gaya hidup masyarakat di sini yang mirip dengan masyarakat di Jakarta, salah satu pasar terbesar Piaggio Vespa,” ujar Direktur Saluyu Vespario, Satria Wicaksana.

Lebih jauh, Satria menuturkan, diler ini hadir dengan nuansa elegansi, kebebasan, dan persahabatan berbasis komunitas. Tak luput, warga Bandung yang dikenal bergaya hidup unik pun dipandang ikonik, ia yakin Saluyu Vespario siap memenuhi kebutuhan pecinta Vespa di Bandung.

Sales and Network Development Director dari PT Piaggio Indonesia mengatakan, Saluyu Vespario merupakan diler resmi Piaggio Vespa yang berhasil menjadi pemain besar dalam segmen kendaraan roda dua premium di Kota Bandung.

"Kebutuhan masyarakat Bandung akan skutik dengan desain stylish yang menunjang gaya hidup dapat diperoleh lewat Vespa dan Piaggio. Kemudian, untuk menunjukkan unsur khas kami, bangunan diler di Kota Bandung telah kami perbarui dengan mengikuti standard corporate identity (CI), namun tetap menyesuaikan warisan budaya di area Prabudimuntur," tuntasnya. (Gst/Des)

BANGUN RUANG DAN BANGUN DATAR

BANGUN RUANG DAN BANGUN DATAR 1.       Mengelompokkan berbagai bangun ruang sederhana a.    Menyebutkan bermacam bentuk benda Bentu...