Pada awalnya, perkembangan vespa dimulai pada pengusaha pesawat terbang, Piaggio, Italia. Sebelum memproduksi vespa, Piaggio memproduksi peralatan kapal, rel kereta api, gerbong kereta api hingga pada saat perang dunia I, Piaggio mulai memroduksi pesawat terbang. Seiring perkembangan waktu, Italia pada saat itu tengah mengalami krisis ekonomi yang cukup parah. Dengan inisiatif yang tinggi, Piaggio mengambil alih usaha ayahnya itu, (Rinaldo Piaggio), dan membuat transportasi dengan harga murah, maka dari itu dibentuklah motor vespa ini. Menurut perkembangan dari berbagai sumber, vespa dibentuk pada tahun 1945. Kata ”Vespa” berasal dari kata ”Wesp” yang berarti” binatang penyengat atau lebah”. Memang konstruksi Vespa jika dilihat dari atas terlihat seperti lebah. Dalam perkembangannya, Vespa tidak hanya di pasarkan di Italia, tetapi juga laris di Perancis, Inggris, Jerman, Spanyol, Brasil serta India[1][4]. Karena minat konsumen yang begitu besar, Vespa juga di produksi di Jerman dan Inggris.
Kemudian muncul Begitu banyak
perkumpulan – perkumpulan, komunitas – komunitas yang mengatasnamakan pecinta
vespa. Nama untuk perkumpulan ini sangat beragam, salah satu yang sedang
menjadi fokus masyarakat yaitu, perkumpulan “vespa gembel”. Mereka memberi nama
dengan maksud agar eksistensi mereka diakui di masyarakat. Bermula dari vespa
rombeng sekitar tahun 1980 – 1995an. Mereka menganggap bahwa kondisi motor
mereka adalah sebuah karya seni unik yang tak semua orang dapat menggunakannya.
“orang kaya boleh memamerkan kekayaannya, kami dengan bangga memamerkan
kegembelan kami, tetapi hati kami belum tentu jahat”, begitu tanggapan mereka
tentang perkumpulan mereka. Komunitas ini juga berhubungan dengan status.
Karena status merujuk pada suatu komunitas, kendatipun agak sedikit tak
berbentuk. “situasi status” didefinsikan weber sebagai komponen tipial
kehidupan manusia yang ditentukan oleh estimasi sosial tentang derajat martabat
tertentu, positif atau negatif.
Sudah menjadi semacam patokan umum
kalau suatu status dijadikan gaya hidup. Komunitas vespa gembel ini juga telah
memberikan status sosial untuk dirinya. Mereka mengartikan komunitas mereka
sebagai gaya hidup. Dimana orang – orang yang kaya menjadikan gaya hidupnya
menjadi konsumerisme, shopping di mall, tetapi mereka membuat gaya hidup mereka
layaknya gembel, dekil, kumel, itulah yang mereka anggap trend. Dari desain
motor yang berantakan tak karuan, menggunakan sampah-sampah sebagai hiasannya,
kepala hewan yang sudah diawetkan sampai gaya berpakaiannya pun lusuh dan menunjukkan
bahwa mereka hanya anak jalanan yang gembel tak terdidik.
Status disini bergerak pada tatanan
sosial. Dimana kehidupan sosial tempat ia tinggallah yang berperan apakah
berpengaruh pada kehidupannya atau tidak. Tatanan sosial berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan. Mereka membuat sebuah tatanan sosial baru untuk memenuhi kebutuhan
mereka. Entah itu kebutuhan fisik maupun non fisik. Jika mereka berkeyakinan
bahwa kelompok itu dapat memenuhi kebutuhan mereka, mengapa tidak? Inilah salah
satu faktor mereka mendirikan sebuah komunitas. Kebutuhan akan seni, kebutuhan
akan penghargaan dari orang lain, karena komunitas vespa gembel ini tak lepas
dari yang namanya seni, semua yang mereka kerjakan, memodif motor mereka
sedemikian rupa merupakan sebuah seni artistik bagi mereka tidak boleh orang
mengganggu pergerakan di luar komunitas mereka.
Kemudian tatanan yang mereka bentuk
adalah sebuah lingkungan sosial baru. Dengan mereka membuat komunitas ini,
artinya mereka membuat dunia baru, lingkungan baru yang tidak berpengaruh pada
dunia aslinya. Mereka sudah menciptakan dunia mereka dengan anggota –
anggotanya sehingga mereka merasa bebas dengan segala aktivitas mereka. Selain
itu mereka juga sebenarnya sedang membina suatu interaksi sosial yang sangat
rapih. Mereka berinteraksi satu dengan yang lain atas dasar persamaan status
dan peran sosial yang diatur dalam seperangkat nilai dan norma yang telah
disepakati. Adanya hubungan timbal balik diantara mereka yang menimbulkan suatu
product baru dari interaksi mereka.
No comments:
Post a Comment